Published
3 tahun agoon
By
ArsiaNewsKopi menjadi salah satu minuman paling favorit di Indonesia. Bahkan deretan coffee shop di kota-kota besar sudah kian menjamur. Beberapa orang mengatakan minum kopi tidak sekedar untuk lifestyle belaka, namun untuk brain storming. Hanya tidak semua orang rupanya bisa menikmati kopi seluruh varian. Banyak juga yang berkeluh karena efek samping usai meminum kopi. Nah dari sinilah sebuah UMKM di Yogyakarta bernama Pabriek Kopi Nata mengedukasi bahwa minum kopi itu sah-sah saja lho untuk semua orang dengan decaf coffee.
Perlu diketahui terlebih dahulu sebenarnya apa itu decaf coffee. Dilansir dari majalah.ottencoffee.co.id, Decaf coffee adalah kopi yang di dalamnya hampir tidak terkandung kafein. Kopi tersebut telah mengalami proses khusus yang mana kandungan kafeinnya sudah dikurangi sampai batas maksimal.Decaf coffee pertama kali ditemukan oleh seorang pedagang kopi asal Jerman bernama Ludwig Roselius pada 1903.
Kopi yang dipasarkan memiliki dua jenis yakni Arabica dan Robusta. Mungkin banyak yang belum tahu bagaimana beda dari keduanya, Suami dari mbak Orin menerangkan bahwa sederhanya rasa dari kopi Arabica ini adalah kopi dengan asam-asamnya. Sedangkan Robusta lebih ke cita rasa murni pahit. Istimewanya lagi kopi yang didapat ini adalah kopi asli dalam negeri. “Kita ngga mau pakai produk luar, Dulu sempat jualan juga kopi dari luar namun sekarang lebih ingin fokus untuk kopi dalam negeri.”
Ya, pasangan ini mengungkapkan bahwa mereka pernah menggeluti usaha kopi sebelum decaf coffee ini dengan 60 jenis kopi Indonesia dan 10 kopi import, yang salah satunya adalah dari Jamaika. Kopi dengan harga yang cukup fantastis menurutnya. “Apa ya enaknya kopi dari luar? Menurut saya kopi terenak itu di Indonesia.” tegasnya.
Usaha yang digelutinya saat ini tidak lain adalah usaha turunan dari kakek mbak Orin sendiri. Tahun 1975 kopi merupakan usaha keluarga terutama kakeknya. Namun anak-anak tidak ada yang meneruskan karena pada zamannya kopi tidak bernilai. Mau makan apa dengan jualan kopi?
“Jadi pedagang kopi mau makan apa nanti? Beda sama sekarang… Secara kualitas memang saya berkaca sama beliau cuman sekarang lebih fokus ke kopi decaf (rendah kafein)”
Kopi kaya akan anti oksidan seperti asam klorogenik, asam ferulis (menurunkan kadar gula darah) qunides (lemak yang diproduksi saat opi di sangrai). Lemak ini dapat mengontrol kadar gula darah dengan meningkatkan kemampuan insulin untuk menghilangkan gula dari darah.
Niacin (vit. B3) yang diubah dari trigoneline saat proses penyangraian. Minum beberapa cangkir kopi bisa memenuhi sebagaian kebutuhan akan vitamin B3. Sementara itu, kopi berkafein tinggi bisa meningkatkan tekanan dan dapat menimbulkan ancaman kesehatan untuk orang-orang yang memiliki penyakit kardiovaskular.
Nah dengan kopi rendah kafein (decaffeinated coffee), orang tetap bisa menikmati kopi dan aman karena 5 cangkir kopi decaf sama dengan 1 cangkir kopi biasa. Keren yah!
“Memang masih jarang ya kopi decaf di Indonesia. Bahkan ada costumer saya sudah sepuh (tua) dari Aceh sengaja memesan dan bilang ternyata ada kopi decaf di Indonesia. Karena memang untuk alatnya saja sangat mahal yakni sekitar 3M itupun dengan kapasitas 5 kg kopi.”
Kopi Nata merupakan produsen kopi yang sudah bermain marketing online di beberapa marketplace. Namun tidak begitu konsentrasi di pemasarannya, karena produksi dan manajemen masih di handle sendiri. Adapun keberadaan kopi-kopinya ini bukan dari kebun sendiri melainkan dari mitra dan beberapa supplier kopi seluruh Indonesia. “Kenapa online belum dijalanin, karena untuk offline saat ini mulai banyak dan kami masih fokus produksi.” terangnya.
Pabriek kopi nata sendiri sudah memiliki website pribadi yakni www.kopinata.co.id dan beberapa dari rekan dan bahkan google bersemangat untuk memajukan webnya. Kendalanya ada pada SDM yang masih belum cukup untuk terbagi ke beberapa bagian. “Saya belum sempat megang, belum maksimal gitu.” terang mbak Orin.
Banyak orang tidak bisa minum kopi karena deg-degan, lambungnya perih, dan lainnya. Pada akhirnya mereka yang suka sekali dengan kopi di titik tertentu bisa ambruk karena efek kafein. Nah value product dari Kopi Nata ini adalah pada decaf itu sendiri.
“Disini susah sekalli mengedukasi orang untuk minum kopi decaf. Orang ngertinya ya kopi itu kopi, pahit, dan bahkan sempat ada yang bilang, Kopi itu biasa beli 1.500 rupiah untuk yang sachet.”
Ohya, decafnya bukan dari mesin lho! Melainkan dengan cara yang alami. Kenyataannya kopi ini tidak begitu membutuhkan sarana produksi yang besar. Yang butuh ruang besar itu sebenarnya untuk tempat penyimpanannya. Juga perlu diketahui bahwa rata-rata decaf yang dijual di pasaran itu adalah ekstrak. Cara bedainnya adalah apabila ampasnya tidak mengandung banyak buih, maka terbukti kopi tersebut sudah mengandung banyak campuran atau kualitas rendah.
Lalu bagaimana untuk cara konsumsinya? Untuk konsumsinya sendiri tidak ada takaran karena tergantung selera. Kalau yang sudah cinta banget sama kopi pasti milihnya yang pekat! Benar? Sementara itu, untuk produksi kopi ini, Kopi Nata hampir tidak menyisa sisa kopi karena hingga ampas kopinya pun bisa dimanfaatkan. “Untuk sisa produksi hampir tidak ada sama sekali. Bahkan sampai ampasnya bisa dimanfaatkan untuk masker, namun tidak kopi yang pakai gula juga lho ya!” candanya renyah.
Terimakasih telah membantu memajukan perekonomian Indonesia dan senyum dari para pemilik UMKM untuk kehidupan yang lebih baik lagi. 🙂 Pesan produk UMKM adalah satu langkah untuk perubahan Indonesia yang lebih baik melalui pengembangan UMKM di sekitarmu!
Sumber : blog.titipku.com
Virtual Expo Bantu Bisnis Qatar Masuk Pasar Indonesia, Kata Business Council Exec
Bisnis di ‘Kecepatan Tinggi’ saat Qatar Melonggarkan Aturan Covid-19
Dewan Bisnis Qatar ‘Bekerja Keras’ untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, Kata Eksekutif Dewan Bisnis
Arab Saudi Peringkat Pertama di Timur Tengah Dalam IoT Coverage
Aplikasi E-Shop Mungkinkan Produk Makkah Sampai Di Indonesia